PENGGUNAAN PERODUK|DISTRIBUTOR 4LIFE TRANSFER FACTOR

PENGGUNAAN PERODUK

Transfer Factor dan Aplikasi Klinisnya

Bukti Penelitian Transfer Factor 4Life, 4Life Indonesia, 4Life Transfer Factor, Transfer Factor

Steven J. Bock, M.D.

Reprinted with Permission from the International Journal of Integrative Medicine


Sistem imun merupakan hal yang rumit sekaligus menakjubkan. Beruntunglah, Sang Pencipta memberikan bayi suatu pertolongan. Kita sadar betapa pentingnya pemberian ASI (Air Susu Ibu) bagi kemampuan sistem imun. Dalam kondisi dunia yang semakin bahaya, kita diserang oleh berbagai agen penyebab penyakit (patogen). Sistem imun kita pun mengalami perubahan tidak menentu. Transfer Factor (TF), faktor imun utama pada kolostrum, dapat menjadi senjata utama tubuh kita menangkal pathogen. Transfer Factor melatih dan mendidik secara terus menerus sistem imun.



H.S. Lawrence menemukan transfer factor pada tahun 1949, ketika ia berhadapan dengan masalah penyakit tuberculosis (TBC). Apa yang ia coba temukan adalah keberadaan komponen darah yang dapat membawa sensitivitas tubercular dari seseorang yang telah sembuh dari TBC ke orang yang belum terkena. Transfusi darah secara keseluruhan dapat dilakukan, tapi hanya pada orang yang mempunyai golongan darah sama. Lawrence pada awalnya memisahkan sel-sel imun darah, sel limfosit atau sel darah putih, dari seluruh komponen darah. Kemudian ia memecah limfosit menjadi beberapa ukuran fraksi. Apa yang ia temukan adalah molekul fraksi terkecil yang dapat mentransfer sensitivitas tuberculin pada pasien sehat lain. Molekul inilah yang ia namakan transfer factor.



Transfer factors adalah molekul kecil berukuran 3,500-6,000 kDa berat molekul, terdiri dari oligoribonucleotides yang melekat pada molekul peptida. Dahulu, molekul ini hanya didapat dari proses dialisa (pemecahan) sel darah putih, tapi sekarang dapat disarikan dari bovine colostrum. Mereka diproduksi oleh sel limfosit-T dan dapat mentransfer kemampuan untuk mengenal pathogen kepada sel yang belum pernah kontak dengan pathogen tersebut (fungsi memori). Mereka juga memperkuat kemampuan sistem imun untuk bereaksi (fungsi inducer/perangsang) terhadap pathogen. Transfer factor memungkinkan sel-T lebih mengenal terhadap pathogen. Di sisi lain, Transfer Factor bisa bertindak sebagai produk gen yang membantu sel-T lain menyerang. (1)



Fungsi perangsangan/inducer transfer factor menghubungkan sel-sel imun berikatan dengan antigen, sehingga meningkatkan reaksi stimulus terhadap antigen. Fungsi supresi menahan reaksi berlebihan sel-T(2) dan memberi tanda pada sel untuk menurunkan respon imunnya. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya alergi atau kondisi autoimmune.



4Life TransferFactor dapat membantu anda dalam pengobatan penyakit-penyakit berikut 

Autoimun, Alergi, Alzheimer, Ambeien, Arthritis, Asam Urat, Asma, Autisme, Batuk, Bronchitis, Ginjal , Campak, Kista, Darah Tinggi/Rendah , Demam Berdarah, Demam / Flu, Diabetes Tipe 1, Diabetes Tipe 2, Eksim, Flu Burung, Hepatitis, Herpes, Hiv Aids, Infeksi Lever, Infeksi Mata, Infeksi Paru-paru, Infeksi Usus, Infeksi Virus, Jerawat, Kanker/Tumor, Leukimia, Lupus, Maag (gangguan metabolisme), Menopause, Migraine, Multiple Sclerosis, Myom, Neurogical Disease, Nyeri Badan /Otot, Obesitas/Kegemukan, Parastic Disease, Parkinson, Jantung Koroner, Prostat, Psoriasis, Rematik, Sakit Kulit, SARS, Sinusitis  , Step, Stroke, Tbc, Thyroid, Varises, Vertigo, kesehatan reproduksi,kolesterol membersihkan dan melancarkan peredaran darah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar